Pembangunan Perkeretaapian Perlu Visi Besar
Suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Foto: Tresna/rni
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengatakan, kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang sangat penting guna menghubungkan satu kota dengan kota lainnya. Guna memajukan perkeretaapian Indonesia diperlukan visi yang besar, mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia, sehingga moda transportasi ini menjadi sangat penting.
Bambang menilai, meskipun moda transportasi terus mengalami perubahan di era disruption (era dimana segala sesuatu terjadi secara random, baik hal positif maupun negatif dapat menjadi viral hanya dalam hitungan detik), moda transportasi darat seperti kereta api akan tetap menjadi alat transportasi yang penting. Sehingga dibutuhkan komitmen dari berbagai pihak terkait pembangunan dan perkembangan perkeretaapian Indonesia.
“Kereta api ini amat sangat penting. Walaupun nanti moda transportasi itu sangat berubah di era disruption ini, seperti driverless, flying car, supercavitation dan lain sebagainya, itu pasti bermunculan dalam waktu sepuluh tahun ini,” katanya saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/3/2019).
Selain itu, legislator Partai Gerindra itu juga menyoroti pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) di Indonesia yang dinilai sudah sangat terlambat dibandingkan dengan negara lain. Di sisi lain, ia mempertanyakan serta sejauh mana tanggungjawab PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dalam menjaga kondisi-kondisi rel yang sudah tidak terpakai. Ia menegaskan rel tersebut merupakan salah satu aset negara, Ia mengingatkan aset tersebut jangan sampai hilang.
Legislator dapil Jawa Timur I tersebut berharap, di kemudian hari, perkeretaapian Indonesia dapat terus berkembang ke arah yang lebih profesional dari sisi organisasi maupun sumber daya manusia (SDM), guna menyongsong suatu moda transportasi ke arah yang lebih modern. “Karena itu harus disiapkan organisasinya untuk kita menyongsong suatu moda tranasportasi kereta api yang modern di kemudian hari,” optimisme Bambang. (srw/sf)